assalamu'alaikum

Selamat datang di gubug saya yg sangat sederhana ini....


Yah walaupun sederhana, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua.... Amiin


Monggo dibaca-baca dulu sapa tau da yg pas dihati. Gratis kok gak bayar.....


Sabtu, 23 Juli 2011

NU




Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang memberikan jaminan bahwa Allah akan menjaga Al-Quran beserta agamanya.
Hal itu pasti terjadi, akan tetapi jaminan tersebut tidaklah memastikan Islam akan berkembang dengan tanpa hambatan dan rintangan di dalam menjaga kemurnian dan pengembangan agamanya.
Dan juga tidak boleh diartikan bahwa kaum muslimin tidak perlu turut mengembangkan dan menjaga norma-norma kegamaan.

Karena bagaimanapun juga, Rasulullah telah berjuang dengan susah payah dan penuh penderitaan. Untuk mengembangkan dan membesarkan agama serta menyelamatkan umat di dunia.

Pada zaman sekarang ini, umat Islam mengalami banyak tekanan. Berbagai organisasi, aliran, atau kelompok- kelompok yang lain banyak mewarnai
kehidupan ini, sehingga kita bisa dipusingkan dengan fenomena yang ada, manakah yang bisa dan siapakah kelompok yang akan selamat?

Ketika Rasulullah menjelaskan bahwa umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan, beliau menegaskan bahwa golongan yang selamat hanyalah kelompok ahlu sunnah wal jamaah, yaitu golongan yang setia pada sunnah Rasul dan mengamalkan ajaran para sahabat-sahabat beliau.

Dan sebetulnya istilah Islam ahli sunnah sudah muncul jauh-jauh hari sebelum adanya penyimpangan dari golongan Syiah, Khawarij, Muktazillah, dan lain-lain.

Hanya saja setelah aliran-
aliran yang menyimpang tersebut berkembang, maka istilah-istillah ahlu sunnah wal jamaah mulai populer untuk membentengi dan mempertahankan Islam dari rongrongan aliran yang tak bertanggung jawab.

Hakikat Nahdlatul Ulama Tanpa adanya rasa untuk antipati dan fanatik dengan golongan NU, kami tidak memvonis bahwa NU adalah satu-satunya golongan ahlu sunnah wal jamaah, hanya saja –semenjak didirikan– NU telah menegaskan untuk mengikuti, mengemban dan mengembangkan paham-paham ahli sunnah wal jamaah dengan perjuangan yang gigih dan tidak kenal lelah.

NU mempertahankan diri dengan mengajak semua umat untuk mengikuti paham-paham yang diajarkan dalam ahli sunah wal jamaah.

Adapun dasar-dasar paham ahlu sunnah yang bisa dikerucutkan untuk menjadikannya sebagai organisasi yang tetap dalam fi’ah an- najiyah (kelompok yang selamat), maka ada beberapa dasar yang dijadikan pegangan:


1.Dasar-dasar keagamaan NU

a. NU mempunyai paham keagamaan sebagai sumber hukum dalam Islam: Al-Quran, sunah, ijma, dan Qiyas

b. Di dalam memahami, menelaah dan menafsiri sumber di atas, NU mengikuti paham ahlu sunnah yang perinciannya sebagai berikut:

- di bidang akidah, NU mengikuti ahlu sunnah yang dipelopori oleh Imam Abu Hasan al-Asy’ari dan Imam Manshur al-Maturidi.
- di bidang fiqh, NU mengikuti salah satu dari empat madzab: Imam Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali
- di bidang tasawuf mengikuti Imam Junaid al-Baghdadi dan Imam Al- Ghazali.


2.Sikap kemasyarakatan NU

agar mudah diterima berbagai kalangan, NU tidak mengesampingkan etika dalam bermasyarakat. Kelenturan dan kedewasaan NU bisa terlihat dan diterima banyak pihak.

Adapun sikap- sikap kemasyarakatan NU meliputi:

a. Sikap tawasuth dan i’tidal, yaitu sikap tengah-tengah yang mengajak manusia berjalan lurus di atas rel-rel keagamaan, adil dan menjunjung tinggi prinsip kehidupan. Bersama sikap tengah-tengah ini yang nantinya membawa NU berwibawa, tidak ekstrim dan tidak lembek.

b. Tasamuh dan tawazun.
Tasamuh yaitu sikap toleransi baik dengan masalah keagaman yang bersifat khilafiah atau keanekaragaman suku bangsa Indonesia selama ini. Sedangkan tawazun ialah seimbang dalam berkhidmah, menyelaraskan hubungan kepada Allah dan sesama manusia dan juga menyelaraskan dalam berbagai kepentingan dan lingkungan.

c. Amar ma’ruf nahi munkar, yaitu suatu sifat yang peka untuk selalu mendorong dan mengajak umat manusia menuju jalan yang terang. Selalu memberi motivasi untuk melakukan perbuatan yang baik, berguna dan bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat. Selain itu juga peka dan tanggap di dalam mencegah segala sesuatu yang bisa mengakibatkan kemungkaran, menjerumuskan dan mengaburkan nilai-nilai keislaman.

Dari dua dasar prinsip di atas (keagamaan dan kemasyarakatan), NU mempunyai beberapa sendi dan perilaku yang patut dipuji oleh semua lapisan, baik dalam perorangan maupun keorganisasian. Keberadaannya benar-benar menjadi rahmatan lil alamin bagi semua masyarakat.

Adapun perilaku yang dihasilkan dari kedua prinsip di atas ialah:

1.Di mana pun berada, NU selalu menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran syariat Islam.

2.Rasa kebersamaan selalu dikedepankan –mengalahkan kepentingan pribadi.

3.Berusaha sekuat tenaga untuk ikhlas dalam berkhidmah menegakkan ajaran Islam. Serta menjunjung tinggi persaudaraan (ukhuwah) persatuan dan kesatuan (ittihad).

4.Selalu jujur dalam berpikir, bersikap dan berbuat dalam segala hal, serta menjaga sopan santun dan etika di dalam bergaul (akhlakul karimah).

5.Menjunjung tinggi kesetiaan (loyalitas) dan kebersamaan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sejak didirikan, NU selalu berusaha untuk tetap eksis dalam meningkatkan kinerja dan prestasi, serta mewujudkan cita-cita dan tujuan didirikannya. Peningkatan jaringan silaturahmi atau komunikasi serta keahlian di bidang keilmuan selalu digalakkan untuk menyemarakkan syiar Islam, sehingga dalam waktu yang relatif cepat, NU sudah banyak dikenal masyarakat dan didambakan semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar